Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Siswa SMAK Surabaya Alami Trauma

RAKYAT MERDEKA — EN, seorang siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2, Surabaya yang menjadi korban kekerasan verbal dari seorang pria dewasa berinisial IV, dikabarkan mengalami trauma.

“Ini saya sampaikan bahwa salah satu anak ini trauma terkait hal ini,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, pada Rabu (13/11).

Sebelumnya, EN dipaksa bersujud dan menggonggong oleh IV. Aksi tersebut sempat terekam dalam video dan beredar luas di media sosial.

Peristiwa tersebut diduga imbas dari ejekan EN ke anak IV, yakni AL siswa SMA Cita Hati Surabaya, ketikw pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya. Permasalahan tersebut pun melebar dan menjadi polemik sampai saat ini.

Dirmanto mengatakan, kini aparat kepolisian pun tengah berupaya melakukan pendampingan psikologis ke EN. Pendampingan ini dilakukan supaya kondisi korban segera pulih.

“Kita berupaya melakukan pendampingan, termasuk kita terus berkomunikasi dengan sekolah, Pak Kasatreskrim, supaya anak ini kejiwaannya mulai baik,” katanya.

Dirmanto juga mengimbau pada publik supaya tidak semakin memperkeruh keadaan. Sebab, katanya, yang terpenting dari kasus ini yakni kondisi anak.

“Dan yang terpenting di sini, ini kan menyangkut dengan anak, kita harus berpikir masa depan anak, jangan sampai peristiwa ini masa depan anak terganggu. Sehingga kita harus terus melakukan pendekatan-pendekatan atau melakukan upaya-upaya sebagaimana peristiwa ini supaya betul-betul terang benderang,” jelasnya.

Polisi kini terus mendalami kasus tersebut. Hal itu dilakukan berdasar laporan dari pihak sekolah ke Polrestabes Surabaya. Laporan tersebut diterima sebagai aduan masyarakat Nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

“Pihak sekolah inidari SMA Gloria ini terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut, terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman,” ujarnya.

Dilaporkan, keributan di salah satu sekolah di Surabaya, Jawa Timur ini viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria dewasa membentak-bentak salah seorang siswa atau anak di bawah umur. Bahkan, dia menyuruh anak itu bersujud dan menggonggong.

Salah seorang sekuriti di SMAK Gloria 2, Kaslan menyebut, peristiwa itu terjadi Senin (21/10) sore, ketika para siswa pulang sekolah.

Diketahui, pria dewasa bernisial IV sampai di SMA Kristen Gloria 2 dengan sekelompok orang. Mereka mencari keberadaan seorang siswa berinisial EN. IV dikabarkan tidak terima anaknya, yakni AL, yang bersekolah di SMA Cita Hati Surabaya diejek oleh EN, ketika bertanding basket di sebuah mal di Surabaya.

Kala itu, IV meminta EN untuk meminta maaf, dan memaksa bersujud hingga menggonggong.

Beberapa guru, sekuriti bahkan bhabinkamtibmas setempat berusaha menengahi. Karena keributan tersebut, SMA Kristen Gloria 2, lewat salah seorang gurunya membawa peristiwa itu ke jalur hukum Kamis (28/10).

Laporan tersebut diterima sebagai aduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

Kuasa Hukum SMAK Gloria 2 Sudiman Sidabuke menuturkan, IV diadukan atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak. Hal ini sesuai dengan pasal 335 KUHP.

Bukan hanya itu, IV juga diadukan karena memasuki sekolah tanpa izin dan melontarkan suara keras dengan nada mengancam.

Tak sampai di situ, dia juga mengambil ID Card guru dan menunjuk-nunjuk penuh amarah.

Langkah hukum ini diambil SMAK Gloria 2 supaya menciptakan keamanan dan perlindungan bagi siswa-siswi dan juga tenaga pendidik.

Related posts